Kidung Agung 2 :10-12
“Kekasihku mulai berbicara kepadaku: “Bangunlah manisku, jelitaku, marilah! Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.”
Di dalam Alkitab, musim menandakan suatu waktu yang tepat atau yang telah ditetapkan untuk sesuatu hal. Musim panas, yang panas dan kering, adalah saat untuk menuai panen, sementara musim dingin biasanya hujan dan saat bagi cuaca badai yang kurang menyenangkan. Musim ini adalah saat untuk beristirahat dibandingkan dengan saat untuk beraktivitas di musim panas. Orang di masa dahulu menganggap diri mereka rentan di musim ini karena mengadakan perjalanan di musim dingin adalah satu hal yang sulit (Mat. 24:20). Kondisi jalan buruk, sungai tidak dapat dilalui, dan di atas segala-galanya, cuacanya yang dingin.
Walau demikian, ada sesuatu yang menarik perihal kalimat yang digunakan dalam ayat bagi musim dingin kita. Hal ini hanya muncul sekali dalam Perj. Lama…ayat dari Kidung Agung ini. Yang lebih menarik lagi, adalah arti akar katanya. Dalam bahasa Ibrani, kata setav (diucapkan seth-awv’; Strong’s #5638). Setav berarti musim dingin atau musim hujan, namun demikian, kata ini berasal dari akar kata yang tidak biasa yang berarti untuk bersembunyi. Karenanya, secara rohani, kita dapat membacanya sebagai, “Lihatlah, musim untuk bersembunyi telah berakhir.”
Ingatkah anda, berapa banyak banyak alasan yang anda berikan yang membuat anda menjauh dari Kekasih anda? Mungkin anda mengalami pencobaan dan masa-masa yang sukar dan menjauh dari Allah tampak membuat segala sesuatu bertambah buruk atau semakin mustahil, semuanya sia-sia belaka. Tolong jangan salah artikan saya, menjauh dari Allah tidak menjamin bahwa segala sesuatu akan muncul seperti wangi bunga mawar yang harum.
Namun demikian, saya meyakini dengan segenap hati saya bahwa sementara kita berada di dalam hadiratNya, Ia akan menyingkapkan banyak hal kepada kita. “Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu…” (Why. 4:1). Mungkin Ia akan menunjukkan kepada anda suatu ide yang kreatif, mungkin Ia akan menunjukkan kepada anda langkah-langkah yang harus anda tuju untuk mencapai destiny anda, atau mungkin Ia akan menunjukkan kepada anda bahwa anugerahNya cukup bagi anda dan menenangkan seruan jiwa anda saat mengenal kasihNya yang tiada akhir. Apapun itu, semuanya dimulai saat kita meresponi panggilanNya.
Dengarlah SuaraNya – Kini Ia Sedang Menanti-nantikan Anda
“Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.”
Saat ini, jika anda mendengar bunyi tekukur…mendekatlah. Ia sedang mencari-cari mereka yang bersembunyi dan menyatakan bahwa musim dingin telah berakhir.
Citra Roh Kudus sebagai burung merpati telah menjadi standar ikon Kristen berkat kesaksian para murid-murid dalam kitab Injil (Mat. 3:16; Mrk. 1:10; Luk. 3:22; dan Yoh. 1:32). Dalam ayat kita, bahasa Ibrani bagi tekukur ialah t’owr (Strong’s #8449). Dalam arti harfiahnya, kita mengenalinya sebagai burung. Selain itu, adalah hal yang biasa untuk mendengar nyanyian dan kicauan burung di musim semi. Yang menarik, kata Ibrani yang sama ini memiliki arti yang juga berbeda.
Kata Ibrani t’uwr (Strong’s #8446) artinya mencari-cari, memeriksa, menggeledah. Kita melihat kata ini dalam Bil. 10:33 yang berbicara tentang tuntunan Ilahi untuk mencari tempat perhentian bagi orang Israel saat mengembara di padang gurun:“Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari [l'tuwr] tempat perhentian bagi mereka.”
Hal ini mengingatkan saya akan Roh Kebenaran yang Yesus katakan akan “memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yoh. 16:13). Roh Kudus, Penuntun Agung kita, sedang mencari, menuntun dan berbicara kepada kita. Ia memanggil kita untuk keluar dari balik tembok-tembok dalam hidup kita, untuk keluar dari tempat persembunyian kita. Kita membangun tembok-tembok untuk menyembunyikan hati kita agar kita takkan terluka lagi. Anda tahu, terkadang, jauh lebih mudah membangun tembok-tembok ketimbang untuk kembali mempercayai. Namun Roh Kudus ingin membawa kita ke suatu tempat perhentian melewati setiap pencobaan, di setiap hari.
Barangkali anda pernah mencobanya sebelumnya, namun demikian tak ada yang berubah. Saya tahu bahwa ini adalah suatu hal yang menyakitkan, namun musim dingin telah berakhir dan bunyi Burung Tekukur kini terdengar. Inilah waktu kebangkitan. Bunga-bunga mekar di ladang dan musim semi telah tiba. Allah kini memanggil kita keluar dari tempat persembunyian kita. Ia menarik kita mendekat untuk kembali hidup, kembali mengasihi, kembali mempercayai, dan membawa hubungan kita bersamaNya ke suatu tingkat ketinggian yang baru.
- inilah saatnya untuk berhenti bersembunyi di balik tembok-tembok ketakutan (Bagaimana jika hal-hal seperti ini terjadi?)
- inilah saatnya untuk berhenti bersembunyi di balik tembok-tembok keragu-raguan (Hal ini takkan pernah terjadi);
- inilah saatnya untuk berhenti bersembunyi di balik tembok-tembok kekecewaan (Hal ini tidak terjadi). Musim dingin telah berakhir. Bangkit dan mendekatlah kepadaNya! Amin dan Amin.
0 komentar:
Posting Komentar