3-5-2010: AS dan Iran "Perang Mulut" di PBB


Kedua delegasi saling sindir dan memboikot sidang
Tepat setahun yang lalu, perselisihan Amerika Serikat (AS) dan Iran berlanjut di depan mikropon. Kali ini terjadi di Markas Besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York.
Menurut kantor berita Associated Press, Presiden Mahmoud Ahmadinejad dari Iran dan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, saling melontar sindiran dan kecaman. Ajang itu pun diramaikan dengan aksi walk-out (sengaja meninggalkan ruang sidang di tengah pidato).

Peristiwa itu berlangsung saat PBB menggelar pembukaan konfrensi internasional yang membahas Traktat Non-Proliferasi dan Perlucutan Senjata Nuklir (NPT), Senin 3 Mei 2010. Selama bertahun-tahun, isu nuklir merupakan pangkal utama perselisihan antara AS dan Iran.

Berbicara dari podium aula konvensi, Clinton menuding Iran telah melecehkan aturan NPT dengan tetap melakukan pengayaan uranium. Clinton juga mengatakan bahwa sudah saatnya komunitas internasional menanggapi dengan tegas.

Sedangkan Ahmadinejad, yang terlebih dulu mendapat giliran berpidato, menampik tuduhan-tuduhan tersebut. Menurut Ahmadinejad, pemerintah AS tidak memberikan satupun bukti nyata atas tuduhan tersebut.
Dalam pidatonya, Ahmadinejad menilai justru Amerika-lah yang menjadi ancaman terbesar bagi dunia karena masih memiliki senjata nuklir dalam jumlah besar.
"Patut disayangkan, pemerintah Amerika Serikat tidak hanya menggunakan senjatan nuklir, namun juga terus mengancam untuk menggunakan senjata itu terhadap negara-negara lain, termasuk Iran," kata Ahmadinejad.
Clinton dan Ahmadinejad selama empat pekan terakhir saling mengajukan keberatan mengenai bagaimana cara memperbaiki NPT, yang secara resmi dikaji ulang tiap lima tahun dalam sebuah konvensi 189 negara anggota yang menandatangani pakta tersebut, semua negara di dunia kecuali India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.
Dalam pidatonya, Clinton mengajukan usul supaya NPT diperkuat dengan memasukkan penalti otomatis atas kegagalan negara anggota mematuhi peraturan, dan bukan hanya bergantung pada negosiasi dewan.

Saat Ahmadinejad berpidato selama setengah jam, delegasi AS melakukan aksi walk-out. Aksi AS itu diikuti beberapa delegasi dari Eropa, termasuk Prancis dan Inggris. Sedangkan delegasi Iran dengan level lebih rendah tetap duduk di tempat masing-masing saat Clinton memberikan pidato.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger
SELAMAT DATANG DI RESEP DAN ARTIKEL | DAPATKAN RESEP-RESEP MASAKAN MINUMAN KUE MAKANAN INDONESIA ASIA EROPA DAN ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK LAINNYA (di) sini (ANDA BISA PASANG IKLAN DI SINI) | TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA SALAM SUKSES SELALU GBU ALL